laporan pengamatan sel hewan dan tumbuhan menggunakan mikroskop
Laporan
Praktikum
Pengamatan
sel Hewan dan Tumbuhan Menggunakan Mikroskop
A. TUJUAN
1. Kami
dapat membedakan secara mikroskopis perbedaan sel hewan dan tumbuhan
2. Kami
dapat menjelaskan bagian-bagian yang teramati pada sel hewan dan tumbuhan
B. DASAR TEORI
Pada awalnya sel
digambarkan pada tahun1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah
meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata
sel berasal darin kata latin cellulae yang berarti kamar-kamar kecil. Anton Van
leeuwenhoek melakukan banyak pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad
renik serta menunjukan pertama kali pada dunia ada “kehidupan didunia lain” yang belum pernah dilihat oleh manusia.
Sel merupakan
satuan fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel pada tumbuhan berbeda dengan
sel hewan. Bagian-bagian pembeda tersebut meliputi dinding sel, vakuola, dan
plastida yang hanya ada pada sel tuumbuhan. Sel tumbuhan terdiri dari protoplas
yang dikelilingi dinding sel. Protoplas merupakan bagian hidup sedangkan dinding
sel merupakan bagian mati, karenanya dalam sel yang mati tidak terdapat
protoplas. Protoplas meliputi komponen protoplasma dan komponan protoplasma,
komponen prooplasma terdiri dari sitoplasma dan inti sel, sedangkan komponen
non protoplasma berupa vakuola, dan zat-zat ergastik yang berupa pati, aleuron.
Lemak dan kristal-kristal.
Sel merupakan
unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung didalam sel karena itulah,sel
dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Dua orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matt
Lias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804 – 1881) dan Theodor Sachwan (ahli hewan,
1810 – 1882) menyimpulkan bahwa setiap makhluk hidup tersusun atas sel.
Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati
bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru. Sel merupakan unit
terkecil tubuh makhluk hidup. Baik secara struktural maupun fungsional. Sel
teerdiri dari membaran sel, sitoplasma, nukleus dan organel-organel lain yang
masing-masing mempunyai fungsi khusus dan secara terpadu menyusun sistem yang
kompak.
Setiap sel
bergantung pada sel-sel yang lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak
dapat dilakukan sendiri contohnya adalah sel saraf dengan cepat meneruskan
sinar listrik kedalam tubuh tetapi bergantung seluruhnya pada sel-sel darah
merah untuk memberikan kepadanya oksigen yaqng amat diiperlukanya. Meskipun
tipe sel itu bermacam-macam, terdapat persamaan tertentu pada sifat-sifat
bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel. (kimball, 1992).
Pada umumnya sel
itu bersifat mikroskopis, misalnya ovum dari bangsa burung dari beberapa alga.
Besarnya dibatasi oleh membaran. Suatu sel yang sangat aktif melakukan
metabolisme tidak akan mempunyai volume yang besar. Dua bagian yang pokok dari
sel adalah sitoplasma dan nukleus. Sitoplasma sebagai zat cair dan kental yang
berfungsi bagi sel, mitokondria, badan golgi, kloroplas, sentriol, glanula, dan
pigmen.
Sel adalah segumpal protoplasma yang
berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas
untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan
berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi
untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan
makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain .
Atau dengan kata lain juga sel merupakan unit struktural kehidupan dan
merupakan unit fungsional dari kehidupan dikarenakan didalam organ tumbuhan dan
hewan tersusun dari sel-sel rumusan yang penting bukannya dinding sel tetapi
isi sel yang disebut protoplasma.
Ruang sel adalah tempat
organel-organel yang lain yang berada didalam sel. Ruang sel ini meliputi
bagian-bagian dalam sel yang mencakupnya protoplasma atau cairan sel. Sedangkan
ruang antar sel adalah penghubung antar sel yang satu dengan yang lainnya.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
:
1. Mikroskopis
cahaya perbesaran 40x, 100x, 200x dan 400x
2. Tusuk
gigi 5-10 buah
3. Kapas
secukupnya
4. Silet
/ pisau cutter yang tajam
5. Tisue
untuk mengelap
6. Kaca
objek
7. Cover
glass
Bahan :
1. Sel
tumbuhan : daun tumbuhan Rhoeo discolour
2. Sel
hewan : bag epitel pipi manusia
3. Air
sebagai pelarut
D. LANGKAH KERJA
Pengamatan preparat segar daun Rheo
discolor
1.
Pertama kita menyiapkan peralatan dan
bahan yaitu mikroskop cahaya, silet, tisu untuk mengelap, kaca objek, cover
glass, dan sel tumbuhan (daun tumbuhan
Rheo discolor) serta air sebagai pelarut.
2.
Kami mengambil daun tumbuhan rheo
doscolor, kemudian kami menyayatnya dengan silet setipis mungkin.
3.
Setelah itu sayatan daun tersebut kami
letakkan pada kaca objek yang sudah ditetesi air.
4.
Kemudian kami amati hingga menemukan
bentuk sel tumbuhan rheo discolor, setelah pengamatan tersebut sudah melihat
bentuk selnya, kemudian kami menggambar sel tumbuhan tersebut.
Pengamatan struktur sel hewan
1.
Pertama kita menyiapkan peralatan dan
bahan yaitu mikroskop cahaya, tusuk gigi 5 buah, kapas secukupnya, kaca objek, cover glass, dan sel hewan (bag
epitel pipi manusia) serta air sebagai pelarut.
2.
Kami mengambil tusuk gigi, kemudian
tusuk gigi tersebut digosokan didalam mulut yaitu bag epitel pipi manusia hingga mendapatkan lendir epitel
tersebut
3.
Setelah epitelnya sudah dapat kami
letakan pada kaca objek yang sudah ditetesi metilen blue.
4.
Kemudian diamati hingga menemukan bentuk
selnya. Bentuk sel yang diamati langsung di gambar bentuk-bentuknya.
E. HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
Nama Sel
|
Gambar
|
Ket
|
Sel Hewan
|
|
Dari hasil
penamatan sel hewan dari bag epitel pipi manusia memiliki bentuk yang tidak
beraturandikarenakan sel hewan tidak mempunyai dinding sel.Tidak terlihat
ikatan karena terpisah,dan memiliki inti sel ditengah tidak memiliki stomata.
|
Sel Tumbuhan
|
|
Dari hasil peraktikum dapat
diketahui bahwa bentuk sel hewan berbeda dengan tumbuha, secara perinsip
bahwa sel hewan tidak memiliki dinding sel.
sehinga
bentuk
sel
tumbuhan beraturan atau tersusun rapi
|
F.
PEMBAHASAN
Dalam praktikum di atas dapat
diketahui bahwa sel merupakan ruang kecil atau irisan-irisan pada
jaringan-jaringan tumbuhan dan hewan. Pada praktikum kali ini kami mengamati
sel hewan dan sel tumbuhan. Sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi
yang sama disebut jaringan. Dalam percobaan kali ini yang menjadi objek
penelitian sel hewan adalah epitel pada pipi bagian dalam, sedangkan pada sel
tumbuhan digunakan Rheoe discolor.
Perbedaan struktur sel hewan dan tumbuhan secara umum terletak pada dinding
selnya. Sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan sel hewan tidak memiliki
dinding sel.
Dari pengamatan yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Sel hewan
memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti sel. Sedangkan sel tumbuhan memiliki
dinding sel, membran sel, sitoplasma, kloroplas, dan inti sel. Secara umum sel
memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti sel. Sel hewan tidak memiliki
dinding sel sehingga bentuk dari sel hewan tidak teratur. Hal ini berbeda
dengan sel tumbuhan yang memiliki dinding sel sehingga sel tumbuhan bentuknya
teratur atau tersusun rapi. Selain itu sel hewan juga tidak memiliki kloroplas
sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri atau berfotosintesis. Sedangkan
sel tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat berfotosintesis.
G.
JAWABAN
PERTANYAAN
Pertanyaan :
1.
Apakah perbedaan yang anda dapatkan dari hasil pengamatan antara sel hewan dan
tumbuhan ?
2.
Gambarkan hasil pengamatanmu dan tunjukan bedanya !
Jawab :
1. Pembedanya
adalah sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola, antosianin dan stoma.
Bentuknya bulat-bulat kecil, terpisah dan tetap. Sedangkan pada sel hewan
memiliki membran sel dan inti sel. Sel hewan lebih kecil dari pada sel
tumbuhan. Bentuknya bintik-bintik kecil serta banyak.
A.
Gambar sel
tumbuhan
Sel tumbuhan memiliki dinding sel,stomata.
B.
Gambar sel
hewan
Sel hewantidak memiliki
dinding sel dan stomata.
H. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan yang telah
kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan paling mendasar antara sel
hewan dan sel tumbuhan adalah Pada sel hewan ditemukan adanya dinding sel,
nukleus, plasma dan granula. Sel hewan mempunyai bentuk sel yang tidak
beraturan atau tidah teratur bentuknya. Sedangkan pada sel tumbuhan, bentuknya
cenderung beraturan, dan berbentuk segi enam. tumbuhan ditemukan dinding sel,
plasma dan nukleus.
Saran :
Dalam
melaksanakan praktikum harus lebih serius demi kelancaran mengerjakan praktikum,
kemudian kepada asistensi sebaiknya mengawasi setiap kelompok karena jika
kelompok tersebut salah mengerjakan, asistensi bisa membantunya. Dan yang
terakhir adalah kebersihan ruangan yang paling utama.
I.
DAFTAR
PUSTAKA
Basuki, S.
dkk. 2000. Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. Malang:
Jurusan Biologi FMIPA UM dan JICA.
http://aadesanjaya.blogspot.com/2009/12/bab-i-pendahuluan.html
tanggal 16 Oktober 2011
Rachmadiarti, Fida dkk. 2007. Biologi Umum.
Surabaya: Unipress UNESA.
Soewolo, Sudjono, B., dan Tity, Y.
1999. Fisiologi Manusia. Malang: IMSTEP-JICA FMIPA UM.
Suparman, at all. 2013. Panduan praktikum Biologi sel. Ternate. FKIP: Unkhair
Syamsuri, I. dkk. 1992. Petunjuk
Kegiatan Praktikum Biologi Umum. Malang: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP
Malang.
Tenzer. A, dkk. 2001. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan. Malang: Jurusan
Biologi FMIPA UM dan JICA.
Yuliani, dkk. 2011. Penuntun
Praktikum Biologi Umum. Surabaya: Jurusan Biologi FMIPA UNESA
J.
LAMPIRAN GAMBAR
Gambar1.1.Sel Hewan Gambar
1.2.Sel Hewan
Gambar 1.3.Sel Tumbuhan
Hui hi to ulli888j8 Ki ia u ini
BalasHapus